Semarang – Selasa tanggal 28 Juni 2022 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Mengadakan Acara Diskusi Dosen. Diskusi dosen kali ini mengangkat empat topik yang di sampaikan oleh empat orang narasumber diantaranya :
- Dr. Ubaidillah, M. Ag menyampaikan tentang “Membentuk Pemahaman tentang Qadla dan Qada bagi Siswa Ibtidaiyah: Studi Kitab Kasyifah Karya Syekh Nawawi Al Bantani”.
- Zuanita Adriyani, M. Pd membahas topik tentang “Pengembangan Media Advanced Chatbot Untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Mahasiswa Calon Guru”
- Dr. Hj. Ani Hidayah, M. Pd sebagai narasumber pertama mengetengahkan topik tentang “Upaya guru kelas dalam mengatasi kesulitan belajar tematik siswa MI/SD”
- Nur Khikmah, M. Pd. I yang membahas topik tentang ” Pelaksanaan Program Takhassus dan Amtsilati MI Baitul Huda Klampisab Semarang”
Diskusi Ilmiah Dosen merupakan suatu rangkaian kegiatan rutin yang dilakukan di prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang memberikan kesempatan bagi masing-masing dosen untuk mempresentasikan hasil karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah (paper). Setiap dosen akan diberikan waktu untuk melakukan pembahasan dan tanya jawab dengan para dosen lainnya. Setiap dosen akan mempresentasikan dan mendiskusikan makalahnya yang disaksikan seluruh peserta dan difasilitasi oleh dosen pemandu. Acara ini berlangsung dari pukul 11.00-15.00 WIB. Bertempat di Ruang Dosen Lantai 2 Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Diskusi berjalan menarik, dihadiri oleh Ketua Prodi , Sekretaris Prodi dan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) . Diharapkan diskusi ini dapat meningkatkan gairah akademis dan gairah penelitian di kalangan dosen lintas ilmu
Dalam kesempatan ini narasumber pertama Bapak Dr. Ubaidillah, M. Ag menyampaikan tentang “Membentuk Pemahaman tentang Qadla dan Qada bagi Siswa Ibtidaiyah: Studi Kitab Kasyifah Karya Syekh Nawawi Al Bantani”. Dalam penjelasannya beliau menyampaikan bahwa Qada itu bersifat Qadim dan Qadar bersifat Hadats. Qada itu mutlak ketentuan dari Allah SWT untuk manusia ,sedangkan Qadar adalah sesuatu yang bisa diupayakan . Qada dan Qadar adalah iradah dari Allah SWT. Intinya bahwa Qada dan Qadar itu adalah terbaik dari Allah SWT . Beliau menyebutkan dalil dalam Al-Qur’an QS. Ar-Ra’d Ayat 11 yang artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Dalam ayat itu keadaan suatu kaum bisa diterjemahkan sebagai sebuah nikmat dimana yang merubah atau tidaknya kenikmatan tersebut adalah manusia itu sendiri . Maka hal ini berhubungan dengan ayat lain dalam Lafadz “lain syakartum laazidannakum” adalah penggalan dari surat Ibrahim ayat 7 yang artinya “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”. Jadi perubahan yang terjadi pada manusia tergantung dari usaha dan rasa syukur manusia itu sendiri. Jika dia merasa bersyukur maka Allah SWT akan menambah nikmat kepadanya dan jika tidak bersyukur manusia akan merasa kekurangan. Beliau menyampaikan ukuran kebahagiaan setiap manusia itu bersifat relatif , ada yang kaya tidak bahagia ada yang miskin tapi bahagia maka kita sebagai manusia harus menerima segala ketentuan yang Allah tetapkan. “tuturnya.
Narasumber kedua Ibu Zuanita Adriyani, M. Pd membahas topik tentang “Pengembangan Media Advanced Chatbot Untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Mahasiswa Calon Guru” . Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa “indeks dan numerasi siswa di Indonesia masih dalam kategori rendah. Rendahnya peringkat literasi berdampak pada kualitas sumber daya manusia suatu negara . Mendikbudrisetek Nadiem Makarim mengungkap, setengah atau 50 persen siswa tingkat dasar menengah di Indonesia belum memenuhi standar minimum literasi . Padahal literasi membantu siswa mendapatkan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. Maka beliau bersama timnya mengembangkan suatu media pembelajaran advanced chatbot. Penelitian ini memberikan manfaat bagi proses pembelajaran diantaranya adanya aplikasi robot canggih yang dapat digunakan belajar secara mandirioleh siapa saja baik mahasiswa atau siswa. Rata-rata respon mahasiswa adalah 83,84 yang berarti memiliki acceptability range “Accetability” dengan acuan System Usability Scale (SUS). Oleh karena itu, jika penggunaan media chatbot didukung dengan model dan metode pembelajaran yang baik di dalam kelas, diharapkan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa dapat lebih optimal”
Narasumber ketiga yaitu Ibu Dra. Ani Hidayati, M. Pd menyampaikan “kesulitan belajar siswa merupakan permasalahan yang harus diselesaikan. Siswa tidak boleh dibiarkan berlarut dalam kesulitan yang tidak ada kunjung penyelesaiannya. Upaya guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran tematik adalah mengatasi kesulitan konsentrasi belajar, meningkatkan daya ingat akal peserta didik dan mengatasi kejenuhan belajar. Hal tersebut dapat direalisasikan dengan cara mengadakan ice breaking, permainan dan hal-hal menarik lainnya”
Narasumber keempat yaitu Nur Khikmah, M. Pd dengan topik tentang “Pelaksanaan Program Takhassus dan Amtsilati MI Baitul Huda Klampisab Semarang”. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan bahwa program Takhassus dan Amtsilati MI Baitul Huda Klampisab Semarang merupakan ide atau gagasan dari Bapak Zaenal Arifin, M. Ag mengingat mottonya ialah “mari hidup dengan Al-Qur’an” sehingga program ini menjadi keunggulan di MI Baitul Huda yang menitikberatkan pada pengajaran dan penanaman nilai-nilai Qur’ani pada anak. Temuannya adalah bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 06.45-07.30 dengan kegiatan shalat dhuha, pembacaan asma’ul husna , nadzom amtsilati, muroja’ah surat pendek dan sholawatan yang dipmpin secara berjama’ah oleh pimpinan yaitu Bapak Zaenal Arifin, M. Ag dan Ibu Chuswatun Chasanah, S. Ag.
Kegiatan ini berlangsung dengan sukses dan lancar. Sejumlah peserta diskusi ini pun tampak aktif dan antusias sepanjang diskusi berlangsung. Diskusi ditutup dengan komentar positif dari seluruh audien, bahwa diskusi dosen ini sangat bermanfaat , temanya menarik, narasumbernya profesional di bidangnya, moderatornya menyenangkan . Semoga kegiatan ini dapat berlangsung terus menerus pada periode selanjutnya dan dapat meningkatkan semangat dosen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dalam bidang akademis dan penelitian.