Yayasan Bahkati Tanoto, sebuah yayasan filantropi yang peduli pendidikan telah menyelenggarakan Media Gathering pada hari Sabtu-Minggu tanggal 21-22 Desember 2019 bertempat di Hotel Horizon Nindya Semarang. Peserta kegiatan ini terdiri dari Fasilitator Daerah dari Kabupaten Mitra Tanoto yaitu Banyumas, Cilacap, Kendal dan Wonogiri serta UIN Walisongo Semarang, termasuk di antaranya adalah dosen-dosen PGMI UIN Walisongo Semarang.
Media gathering yang dilaksanakan berupa Pelatihan dan pendampingan menulis praktik baik pendidikan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Koordinator area Jawa Tengah Tanoto Foundation, Dr. Nurkholis, MM. Dalam sambutannya dinyatakan bahwa kegiatan ini baru pertama kalinya dilakukan Tanoto Foundation setelah menelaah perlunya praktik-praktik baik dari bapak ibu guru dan kepala sekolah untuk diketahui oleh masyarakat, sehingga perlu untuk disebarluaskan melalui media massa.
Nara sumber pelatihan ini berasal dari Tanoto Foundation, Suara Merdeka.com dan Kompas.com. Anwar dari bidang media Tanoto Foundation mengharapkan praktik baik pendidikan dari sekolah mitra dapat ditulis kemudian diinformasikan ke masyarakat melalui media massa yang kami undang dalam kegiatan ini. Media yang mendukung sekaligus melakukan pendampingan kegiatan ini adalah Koran Wawasan, Suara Merdeka.com, Tribun Jateng, dan Kompas.com.
Kriteria praktik baik pendidikan menurut Anwar adalah pembelajaran yang memecahkan masalah, pengalaman yang sudah diterapkan bukan rencana, dapat diadaptasi, terjangkau dan berkelanjutan. Sisipkan juga dokumentasi kegiatan berupa foto. Foto kegiatan yang tidak gelap, tidak blur, bercerita (aktivitas), diversity dan caption. Kemudian Setiawan Hendra Kelana selaku Pemimpin redaksi Suara Merdeka.com banyak menyampaikan keterkaitan media penyiaran TV dan radio dalam menyampaikan informasi-informasi pembangunan, teknis normatif cara menggunakan frekuensi untuk kepentingan publik.
Laksono Hari Wiwoho selaku Wakil Redaktur Utama Kompas.com lebih menukik dan teknis memberikan tips menulis artikel di media massa. Tulisan yang dibuat harus memenuhi nilai berita yaitu Aktual, Konflik, Darurat (bencana, kecelakaan), Dampak, Ketenaran (prominence), Kedekatan (lokasi, psikis). Unik/aneh, Human interest dan Seks. Jangan ditinggalkan juga prinsip-prinsip jurnalisme yaitu 1.Patuh pada kebenaran 2. Loyalitas pada masyarakat 3. Disiplin verifikasi 4. Bebas/independen 5. Watchdog 6. Menyediakan forum publik 7. Penting, menarik, relevan 8. Proporsional & komprehensif 9. Bermoral/etik.
Hal yang lebih teknis lagi sebagai tips jitu agar tulisan dapat dimuat di media massa adalah pilih judul yang menantang dan menarik pembaca, lead atau intro paragraf pertama harus mampu memikat dan menyentuh emosi pembaca. Tampilkan data penguat untuk mendukung tulisan serta segera tuangkan ide ketika gagasan tersebut ada.
Materi ini seolah menyihir peserta pelatihan yang berjumlah 18 orang. Tak satupun yang memalingkan pandangan dari sang penyaji materi. Di manapun penyaji bergerak tatapan mata peserta senantiasa memburunya. Ini menunjukkan daya pikat yang kuat penyaji dengan materi Tips menulis di media massa. Keinginan yang besar peserta pelatihan agar tulisannya dapat tayang di media massa seakan waktu yang tersedia untuk pelatihan kurang. Ini terbukti ketika waktunya untuk beristirahat atau rehat, peserta tetap enjoy tak bergerak tetap fokus di depan laptopnya mengulik kata menyusun paragraf agar karyanya dapat di kritisi oleh praktisi media.
Ending kegiatan ini nantinya adalah peserta pelatihan untuk mengisi kolom edukasi dan berita pendidikan di media massa mitra Tanoto. Oleh karena itu, setiap peserta pelatihan diwajibkan menulis dua buah artikel berupa kolom atau opini serta berita praktik baik pendidikan. Dalam kegiatan ini peserta kegiatan dibagi ke dalam empat (4) kelompok kecil. Setiap kelompok memfokuskan diri pada tulisan yang bersifat kolom atau berita. peserta kemudian menguatkan tulisannya sendiri didampingi oleh praktisi media yang hadir, yaitu Shodiq dari Wawasan, Satrio dari Suara Merdeka, dan Dian dari Tribun Jateng.
Sessi selanjutnya adalah presentasi karya tulis peserta. Selanjutnya direview artikelnya oleh fasilitator media, kemudian mencatat tindak lanjut perbaikan tulisan dari masukan atau revisi yang diberikan oleh praktisi media. Banyak materi karya tulis yang menjanjikan dan menarik untuk dipublikasikan. Jika karya ini dapat tayang di media massa maka akan mewarnai bacaan baik yang dikonsumsi oleh pembaca.