
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu (Guest Lecture) bertema Retorika pada hari Rabu, 26 November 2025. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh seluruh mahasiswa PGMI dari berbagai angkatan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi PGMI, Kristi Liani. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa tujuan utama kuliah tamu ini adalah untuk memperkaya wawasan mahasiswa mengenai kompetensi komunikasi dan keterampilan profesional, dua hal yang sangat esensial bagi calon guru MI.
Narasumber yang dihadirkan adalah Ibu Tsalisa Yulianti, M.Pd., seorang dosen dari UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Dalam sesi inti, Ibu Tsalisa memaparkan materi retorika dengan fokus pada strategi komunikasi. Ia secara mendalam menjelaskan mengenai Tiga Pilar Retorika yang dicetuskan oleh Aristoteles, yang menjadi kunci argumen efektif dan persuasif:
- Ethos (Kredibilitas): Pentingnya membangun kepercayaan dan karakter diri sebagai pembicara.
- Pathos (Emosi): Kemampuan untuk menyentuh perasaan, empati, dan emosi audiens agar pesan diterima.
- Logos (Logika): Penggunaan penalaran, fakta, dan bukti yang kuat dalam menyampaikan setiap pesan.

Pemateri juga memberikan tips praktis agar mahasiswa dapat mengaplikasikan retorika dengan baik dalam keseharian, seperti mengenali audiens, menyeimbangkan Pathos dan Logos, dan memastikan argumen memiliki struktur yang jelas serta didukung oleh sumber yang tepercaya.

Acara berlangsung sangat interaktif. Materi disampaikan dengan visual yang menarik dan mudah dipahami, yang memicu antusiasme peserta untuk aktif berdiskusi dan mengajukan banyak pertanyaan.
Mahasiswa menyatakan bahwa materi retorika ini sangat relevan dengan kebutuhan akademis mereka, mulai dari penulisan ilmiah, penyusunan presentasi, hingga pembekalan kemampuan komunikasi yang dibutuhkan sebagai calon pendidik.

Melalui Guest Lecture ini, Prodi PGMI berharap mahasiswa mampu meningkatkan keterampilan komunikasi persuasif dan mengaplikasikan retorika secara efektif dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Kegiatan ditutup dengan pesan agar mahasiswa terus melatih kemampuan berbicara dan retorika sebagai bagian dari kompetensi inti seorang guru.



