Resensi Film Animasi “Jumbo”

Identitas Film

  • Judul: Jumbo
  • Sutradara & Penulis: Ryan Adriandhy (debut panjang, bersama Widya Arifianti)
  • Produser: Anggia Kharisma, Novia Puspa Sari
  • Studio: Visinema Studios, Anami Films, Springboard Entertainment; didukung lebih dari 420 kreator lokal dalam 5 tahun produksi
  • Durasi: 102 menit
  • Bahasa: Bahasa Indonesia (dubbing internasional)
  • Tanggal Rilis (Indonesia): 31 Maret 2025 (Lebaran)
  • Distribusi Internasional: Tayang di 17 negara (termasuk Malaysia, Singapura, Brunei, Rusia, negara Baltik sejak Juni 2025)

Sinopsis Singkat

Film ini menceritakan mengenai seorang tokoh anak kecil Bernama Don, seorang anak yatim berusia 10 tahun berbadan besar, ingin membuktikan dirinya lewat pentas seni yang terinspirasi dari buku dongeng orangtuanya yang dicuri oleh teman. Dalam keputusannya, ia bertemu Meri, sosok dari dimensi lain yang meminta bantuannya menemukan orangtua. Bersama sahabatnya Nurman dan Mae serta neneknya, mereka menjalani petualangan magis yang membangkitkan keberanian, kepercayaan diri, dan kebersamaan.

Analisis dan Ulasan

  1. Visual & Produksi

Proyek animasi ini menjadi pencapaian besar industri lokal, melibatkan lebih dari 420 kreator dari berbagai kota selama lima tahun. Hasilnya adalah animasi dengan kualitas visual yang detail dan kaya warna, yang mendapat banyak pujian dan dianggap mampu bersaing secara estetika di pasar internasional.

  1. Cerita dan Tema

Alur Jumbo sederhana namun efektif membawa nilai-nilai moral mendalam: persahabatan, menerima diri sendiri, keberanian, serta empati terhadap orang lain. Karakter Don melewati transformasi personal dari anak diremehkan menjadi pemimpin yang peduli. Karakter Meri mewakili harapan dan penyembuhan emosional

  1. Pengisi Suara dan Musik

Pengisi suara diisi oleh talenta ternama seperti Prince Poetiray (Don), Quinn Salman (Meri), Ariel NOAH & Bunga Citra Lestari sebagai orangtua dalam dongeng, Ratna Riantiarno sebagai nenek, hingga Angga Yunanda dan Cinta Laura. Musik original oleh Maliq & D’Essentials, termasuk lagu “Kumpul Bocah”, menambah kekuatan emosional cerita.

Kelebihan Film

  • Cerita menginspirasi anak-anak maupun orang dewasa
  • Animasi berkualitas tinggi dari karya kreator local
  • Pengisi suara dan soundtrack kuat yang menambah daya tarik emosional

Kekurangan Film

  • Alur cerita cukup linear dan mudah ditebak bagi penonton yang mencari kompleksitas
  • Beberapa elemen mungkin terasa klise pada penonton dewasa
  • Efek visual dan teknologi animasi sederhana dibanding standar Hollywood

Kesimpulan dan Rekomendasi

Jumbo (2025) adalah karya monumental bagi perfilman animasi Indonesia sangat cocok dinikmati keluarga dan penonton lintas generasi. Meski bukan animasi blockbuster ala Pixar, Jumbo berhasil menghadirkan cerita lokal yang menggugah dengan estetika visual yang matang dan pesan moral yang kuat.

Rating: ★★★★☆ (4 dari 5)