
Zaman Berganti, Kita Berdiri
Di tengah gegap gempita zaman digital,
di mana kabar melesat lebih cepat dari kata,
kita berdiri bukan hanya sebagai saksi,
tapi sebagai penjaga nurani dan nalar bangsa.
Gedung-gedung ilmu tak lagi bertembok,
ia hidup di layar, di pikiran yang terbuka,
namun ruhnya tetap sama
mencari makna di balik setiap data.
Kami, insan akademika,
bukan sekadar penghitung angka,
tapi penafsir zaman yang tak pernah diam,
mencari arah dalam pusaran perubahan.
Apa arti maju bila lupa pada akar?
Apa gunanya ilmu jika menjauh dari nurani?