Tiga universitas ternama, yaitu UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Mas Said Surakarta, dan Institut Islam Mamba’ul Ulum (IIM) Surakarta, menyelenggarakan kolaborasi seminar dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Seminar ini mengangkat tema “Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Penulisan Karya Sastra dan Artikel Ilmiah”, yang diadakan pada hari Kamis, 6 Juni 2024.

 

Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada para mahasiswa dan dosen dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas penulisan karya sastra dan artikel ilmiah. Acara ini dihadiri kurang lebih 40 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi dan mahasiswa.

 

Dekan UIN Raden Mas Said, Dr. H. Fauzi Muharom, M.Ag. dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antar universitas untuk memperkaya wawasan dan keterampilan mahasiswa.

 

“Dengan adanya kolaborasi seperti ini, kita dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang pesat,” ujarnya.

 

Sementara itu, dosen IIM Surakarta, Alfian Eko Rochmawan, S.Pd.I., M.Pd.I., menyatakan bahwa teknologi digital telah menjadi bagian hidup sehingga harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, jangan sampai dimanfaatkan. “Dimanfaatkan itu, tanda kamu bermanfaat, jika kita tidak bisa memanfaatkan teknologi berarti kita yang dimanfaatkan,” tuturnya.

 

Seminar ini menghadirkan beberapa pembicara ahli di bidang teknologi digital dan penulisan, antara lain Hamdan Husein Batubara, M.PD.I. seorang ahli dalam Literasi digital dari UIN Walisongo, Achmad Muchamad Kamil M.Pd. Dosen Bahasa dan Sastra dari UIN Walisongo, Ilzamha Hadijah Rusdan, M.Sc., dari UIN Raden Mas Said Surakarta, serta Alfian Eko Rochmawan, S.Pd.I., M.Pd.I., yang merupakan dosen PGMI dari IIM Surakarta.

 

Para pembicara memaparkan berbagai topik menarik seperti penggunaan AI (Artificial Intelligence) dalam membuat artikel ilmiah dan karya sastra, manajemen referensi menggunakan mendeley, hingga tips penulisan kreatif dengan bantuan teknologi.

 

Selain pemaparan oleh para pembicara, 2 mahasiswa berprestasi UIN Walisongo juga turut membagikan pengalamannya. Salsalatul dan Rieke Aurelia adalah dua mahasiswa dengan pengalaman yang kontras namun sama-sama berprestasi. Salsalatul, seorang mahasiswa “kupu-kupu” yang lebih memilih langsung pulang setelah kuliah, memanfaatkan waktu di rumah untuk belajar dan mengikuti kegiatan serta berbagai perlombaan diluar kampus, sehingga berhasil meraih beasiswa prestasi.

 

Di sisi lain, Rieke Aurelia, seorang mahasiswa “kura-kura” yang aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan kampus, memaksimalkan jaringan dan pengalaman praktisnya untuk memenangkan kompetisi akademik. Meskipun berbeda dalam pendekatan, keduanya menunjukkan bahwa kesuksesan akademik dapat diraih melalui berbagai jalan yang sesuai dengan kepribadian dan gaya belajar masing-masing.

 

Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang interaktif, dimana banyak pertanyaan dan diskusi mendalam terkait pemanfaatan teknologi digital di bidang sastra dan akademik. Salah satu peserta, Muhammad Muhajirin, mahasiswa UIN Walisongo, menyampaikan bahwa seminar ini sangat bermanfaat dan semoga bisa terlaksana kembali.

 

“Semoga acara ini dapat terlaksana kembali dan terima kasih sudah memberikan ilmu yang luar biasa ini semoga bermanfaat untuk kita semua,” ujarnya.

 

Kolaborasi seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dari kerjasama yang lebih luas antara ketiga universitas dalam rangka memajukan dunia pendidikan dan penelitian di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital yang inovatif.